Ternyata Banyak Sekali Program Penghargaan/AWARD baik itu berbentuk Coaching, Inkubasi maupun akselerasi untuk para pengusaha NU di Indonesia. Award merupakan wadah untuk mewujudkan visi dan Misi pemerintah dalam mendukung kemajuan UMKM di Indonesia dengan program pengembangan SDM yang unggul, melalui inovasi dan pemanfaatan kemajuan teknologi, sehingga UMKM di Indonesia dapat naik kelas dan memiliki kualitas daya saing yang tinggi.
Berikut dibawah kami lampirkan Data Award Penghargaan bagi UMKM di Indonesia Rutin Setiap Tahun, Anda tentunya bisa sekali mengikutinya demi proses branding dan start up usaha Anda :
- Santripreneur Award, waktu pendaftaran 7 Oktober – 10 November setiap tahunnya, Penyelenggara Santripreneur Indonesia
- Pengusaha Muda Brilian ( PMB ) waktu pendaftaran 9 Mei – 24 Juni setiap tahunnya, Penyelenggara BRI Pusat ( PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk.
- DSC ( Diplomat Sukses Challenge ) waktu pendaftaran Sebelum 16 September setiap tahunnya, Penyelenggara Diplomat Success – Wismilak Group.
- Export Coaching Program (ECP) PPEJP, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Perdagangan. Kami akan mendampingi 30 pelaku usaha di setiap wilayah melalui proses seleksi dan verifikasi. Pelaku usaha yang terpilih akan mendapatkan pendampingan selama 1 tahun.
Daftarkan dirimu segera melalui link: https://www.kemendag.go.id/s/ECP-PPEJP2023
Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 31 Januari setiap tahunnya.
Program ini berupa pendampingan dari tenaga ahli dalam rangka peningkatan daya saing pelaku industri untuk akses ke pasar global. Program ini berupa kunjungan tenaga ahli yang akan membantu pelaku industri khususnya dikaitkan dengan export marketing.
- IMA UMKM Awards, sebagai organisasi yang berfokus pada aktivitas pengembangan pemasaran sebagai profesi, menyelenggarakan IMA UMKM Awards untuk memajukan ekosistem pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia.Rangkaian seleksi IMA UMKM Awards dimulai sejak 20 Mei hingga 22 Juni setiap tahunnya untuk tahap pendaftaran, dilanjutkan dengan tahap seleksi dan kurasi peserta pada 22 Juni hingga 3 Juli . Dilanjutkan dengan tahap pelatihan dan workshop yang dilaksanakan pada 8 Juli hingga 26 Agustus . Selanjutnya, peserta akan memasuki tahap mentoring dan coaching hingga bulan September dan diakhiri dengan tahap penjurian perencanaan bisnis pada bulan Oktober .
“IMA UMKM Award merupakan bentuk komitmen IMA terhadap pengembangan UMKM di Indonesia, yang selaras dengan visi IMA untuk Indonesia yang lebih baik. Harapannya, IMA UMKM Award dapat membantu UMKM di Indonesia untuk meningkatkan kualitas produknya, memahami proses branding, dan memenuhi kebutuhan para konsumen dengan baik. IMA percaya bahwa dengan memberikan akses atas pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, UMKM di Indonesia dapat meningkatkan daya saing bisnis mereka di tengah tantangan pasar yang kompetitif
- Wirausaha Muda Mandiri (WMM AWARD) waktu pendaftaran Sebelum 4 November, setiap tahunnya, Penyelenggara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Merupakan program CSR utama Bank Mandiri sebagai wujud konsistensi mendukung tumbuh kembang pengusaha muda Indonesia. Membantu pemerintah dalam kewirausahaan di Indonesia di kalangan generasi muda. Program WMM telah memiliki lebih dari 50.000 alumni di seluruh Indonesia sejak dimulai banyak entrepreneur muda yang tangguh dan inovatif serta memiliki kepedulian pada tahun 2007 dan menjadi kompetisi yang paling diminati serta melahirkan terhadap masyarakat sekitar.
Dan tentunya masih banyak lagi, program-program award tersebut, nanti akan terus kita update lagi, adapun untuk waktu pendaftaran, bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan panitia masing-masing Award.
MenKopUKM: Bisnis Santripreneur Harus Bisa Kembangkan Keunggulan Domestik
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan dan mengarahkan bisnis santripreneur dan para calon saudagar di sektor-sektor usaha yang menjadi keunggulan domestik Indonesia.
“Kita memiliki laut yang begitu besar. Kita juga memiliki lahan subur yang begitu luas. Kita harus mampu membangun keunggulan domestik kita,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutan di acara Santripreneur Award 2022, Jakarta, Senin malam (21/11/2022).
Menteri Teten menambahkan, hampir semua negara di dunia kini tengah mencari keunggulan domestiknya masing-masing. Tak terkecuali, Indonesia. Contoh Norwegia yang dulu pendapatan terbesarnya dari migas, tapi sekarang, dengan riset yang kuat, pendapatan terbesarnya dari budidaya ikan salmon.
Begitu juga dengan Selandia Baru yang bisa membesar pendapatannya hanya dengan tiga produk unggulan domestik yakni, daging, susu, dan buah-buahan.“Kita punya laut yang begitu besar yang di dalamnya terkandung ikan tuna, lobster, dan sebagainya. Tapi, investasi di sektor kelautan ini baru 2 persen yang besar,” kata MenKopUKM.
Contoh lain, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Tapi, yang bisa diekspor baru sebatas minyak goreng. “Lihat Unilever yang terbanyak membeli CPO kita, mampu memproduksi banyak sekali jenis produk, dari mulai makanan, kosmetik, hingga farmasi,” ungkap Menteri Teten.
Oleh karena itu, menurut Menteri Teten, pemerintah ingin mengubah hal itu dengan memulai industrialisasi dan sekarang dengan hilirisasi yang tidak lagi menjual bahan baku. “Industrialisasi sedang kita koreksi dengan melakukan industrialisasi berbasis keunggulan domestik dengan bahan baku lokal. Bukan lagi manufaktur berbahan baku impor,” kata MenKopUKM.
Selain memiliki banyak potensi sumber daya alam, kata Menteri Teten, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan produk-produk berbasis kreatif. “Maka, untuk menciptakan pengusaha tangguh, pendekatannya harus melalui inkubasi. Ibarat telur, dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan. Jadi, kita perlu menyiapkan inkubator-inkubator,” kata MenKopUKM.
Ke depan, kata MenKopUKM, Indonesia membutuhkan banyak industrialis dan entrepreneur yang memiliki model bisnis yang inovatif. “Salah satu caranya, pemerintah terus mengembangkan ekosistem kewirausahaan,” kata Menteri Teten.
Misalnya, porsi kredit perbankan untuk UMKM akan terus ditingkatkan dari sekarang sebesar 19,8 persen menjadi 30 persen pada 2024.Selain itu, pendekatan perbankan dalam menyalurkan kredit dengan menerapkan agunan juga harus berubah, menjadi pendekatan credit scoring. “Perusahaan Fintech saja bisa kredit sampai Rp2 miliar tanpa agunan,” kata Menteri Teten.
Untuk itu, Menteri Teten terus mendorong para pelaku UMKM go digital, dimana catatan keuangan harus sudah digital memakai aplikasi yang sudah banyak tersedia. Sehingga, kredit UMKM tidak lagi harus pendekatan agunan, melainkan credit scoring dari usahanya. “Ini solusi yang harus kita lakukan,” ujar MenKopUKM.
Lebih dari itu, perizinan usaha juga terus dipermudah. Saat ini, untuk menjadi usaha formal, cukup dengan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dengan NIB bisa mendapatkan izin edar, sertifikat halal, dan yang lainnya.
“Proses pengurusan sertifikat halal juga bakal dipersingkat, dari 21-25 hari menjadi 3 hari saja,” kata MenKopUKM. (adv)