Menu

Mode Gelap
KEUTAMAAN MEMBACA RIWAYAT PARA AULIYA’ Hikmah dan Urgensi Mempelajari Sejarah Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram Selamat Tahun Baru Muharram 1446, Puisi Gus Mus KH. Mushtofa Bisri PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya

Fatayat · 22 Jan 2024 15:37 WIB ·

Sekilas Sejarah Berdirinya Muslimat NU


 Sekilas Sejarah Berdirinya Muslimat NU Perbesar

Sekilas Sejarah Berdirinya Muslimat NU

Spread the love

Hari ini, Sabtu 20 Januari 2024 Muslimat NU merayakan Hari Lahirnya yang ke-78, juga dalam Rangka HARLAH NU Ke- 101. Adapun Susunan Acaranya adalah sbb :

Jadwal lengkap Harlah ke-78 Muslimat NU :

  • 00.00-02.30 WIB: Khotmil Qur’an 2024 kali dipimpin oleh Dr Hj Romlah Widayati
  • 02.30-04.20 WIB: Shalat Tahajud dan Shalat Hajat Berjamaah dipimpin KH A Muzakky Alhafidz)
  • 04.20-04.45 WIB: Shalat Subuh Berjamaah dipimpin KH A Muzakky Alhafidz
  • 04.45-05.30 WIB: Istighotsah, Tahlil dan Doa Khatmil Qur’an dipimpin Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim
  • 05.30-06.45 WIB: Shalawat Bareng Ki Ageng Ganjur Yogyakarta
  • 06.45-07.00 WIB: Presiden memasuki Stadion GBK
  • 07.00-07.15 WIB: Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Muslimat NU dan Syubbanul Wathon oleh paduan suara PC Muslimat NU Jombang
  • 07.15-07.20 WIB: Pembukaan oleh MC
  • 07.20-07.25 WIB: Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Hj Maria Ulfah MA dan tim
  • 07.25-07.40 WIB: Sambutan Ketua Umum PP Muslimat NU oleh Dr Hj Khofifah Indar Parawansa
  • 07.40-07.45 WIB: Sambutan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
  • 07.45-08.00 WIB: Tausiyah Rais ‘Aam KH Miftachul Akhyar
  • 08.00-08.15 WIB: Pengarahan oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo
  • 08.15-08.20 WIB: Persembahan Hymne Muslimat NU dan Padamu Negeri
  • 08.20-08.25 WIB: Pembacaan Doa oleh Habib Luthfi Bin Yahya

Ditengah panasnya kondisi politik Pilpres, segenap Pimpinan Pusat Muslimat NU berdo’a agar semua pengurus Muslimat NU dan keluarganya dimanapun berada, diberi kesehatan, kekuatan, kesabaran dan keistiqomahan dalam berjuang untuk agama, bangsa dan negara. Juga agar Pemilu 2024 ini berjalan lancar serta damai, tanpa ada aral suatu apapun, sebagaimana yang diamanahkan Bapak Presiden Jokowi, ketika memberikan sambutan, Jokowi mengingatkan agar masyarakat menjaga kesatuan saat Pemilu 2024 dimulai.

“Sebentar lagi kita akan pemilu. Pemilihan presiden dan legislatif. Proses pemilu penting dan menentukan, tapi kita tidak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan kita saling menghujat, tidak boleh. Benar,” katanya, Sabtu (20/01/2024).

Tema Harlah Muslimat NU 2024 kali ini adalah “Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional”. Yang dihadiri oleh Pengurus Muslimat dari Sabang sampai Merauke, Hadir Juga Ketua Fayatat NU, Ketua IPPNU, ketua PCINU International : Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan Jepang.

Sekilas Sejarah Berdirinya Muslimat NU

Muslimat Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial keagamaan dan merupakan salah satu Badan Otonom dari Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Didirikan pada tanggal 26 Rabiul Akhir bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1946 di Purwokerto. Saat ini, Muslimat NU dipimpin oleh Ketua Umum Hj. Khofifah Indar Parawansa, yang sekaligus juga Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Muktamar NU ke-13 di Menes, Banten, 1938 menjadi momen awal gagasan mendirikan organisasi perempuan NU itu muncul. Dua tokoh, yakni Ny R Djuaesih dan Ny Siti Sarah tampil sebagai pembicara di forum tersebut mewakili jamaah perempuan. Ny R Djuaesih secara tegas dan lantang menyampaikan urgensi kebangkitan perempuan dalam kancah organisasi sebagaimana kaum laki-laki. Ia menjadi prempuan pertama yang naik mimbar dalam forum resmi organisasi NU.

Secara internal, di NU ketika itu juga belum tersedia ruang yang luas bagi jamaah perempuan untuk bersuara dan berpartisipasi dalam penentuan kebijakan. Ide itu pun disambut dengan perdebatan sengit di kalangan peserta Muktamar. Setahun kemudian, tepatnya pada Muktamar NU ke-14 di Magelang, saat Ny Djuaesih mendapat tugas memimpin rapat khusus wanita oleh RH Muchtar (utusan NU Banyumas) yang waktu itu dihadiri perwakilan dari daerah-daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti Muntilan, Sukoharjo, Kroya, Wonosobo, Surakarta, Magelang, Parakan, Purworejo, dan Bandung. Forum menghasilkan rumusan pentingnya peranan wanita NU dalam organisasi NU, masyarakat, pendidikan, dan dakwah.

Akhirnya pada Muktamar NU ke 16 di Purwokerto, tepatnya pada tanggal 29 Maret 1946, bertepatan tanggal 26 Rabiul Akhir 1365 H, keinginan jamaah wanita NU untuk berorganisasi diterima secara bulat oleh para utusan Muktamar NU ke-16 di Purwokerto. Hasilnya, dibentuklah lembaga organik bidang wanita dengan nama Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM) yang kelak lebih populer disebut Muslimat NU. Hari inilah yang di kemudian hari diperingati sebagai hari lahir Muslimat NU sampai sekarang. Pendirian lembaga ini dinilai relevan dengan kebutuhan sejarah. Pandangan ini hanya dimiliki sebagian kecil ulama NU, di antaranya KH Muhammad Dahlan, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Saifuddin Zuhri.

Atas dasar prestasi dan kiprahnya, Muktamar NU ke-19 di Palembang pada tahun 1952, Muslimat NU memperoleh hak otonomi. Muktamirin sepakat memberikan keleluasaan bagi Muslimat NU dalam mengatur rumah tangganya sendiri serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya di medan pengabdian. Sejak menjadi badan otonom NU, Muslimat lebih bebas bergerak dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan cita-cita nasional secara mandiri.

Dalam perjalanannya, Muslimat NU bergabung bersama elemen perjuangan wanita lainnya, utamanya yang tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani), sebuah federasi organisasi wanita tingkat nasional. Di Kowani, Muslimat NU menduduki posisi penting.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram

6 July 2024 - 09:02 WIB

Doa Akhir Tahun NU Pulodarat

PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya

5 July 2024 - 04:29 WIB

PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya

Pengurus NU Pulodarat Ikuti Pelatihan Desain Grafis di BLKK MWCNU Pecangaan

4 July 2024 - 13:30 WIB

Pengurus NU Pulodarat Ikuti Pelatihan Desain Grafis di BLKK MWCNU Pecangaan

BLKK MWC NU PECANGAAN adakan Pelatihan Desain Grafis Gratis

3 July 2024 - 13:22 WIB

BLKK MWC NU PECANGAAN adakan Pelatihan Desain Grafis Gratis

Sebelas Anggota Ahwa Ditentukan oleh Usulan Sesepuh NU Pulodarat pada Hasil Mufakat MUSAR PARNU

1 May 2024 - 01:09 WIB

Undangan Pembentukan AHWA-MUSAR_PARNU Pulodarat_25042024

Apakah Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) ?

30 April 2024 - 22:52 WIB

Apakah Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) ?
Trending di Kaderisasi NU